27 Januari 2013

Lalala...Aku Sayang Sekali...Doraemon


Malam ini jam dinding di kamarku menunjukkan pukul 21.00 WIRG (Waktu Indonesia Rentan Galau).  Belum begitu larut, tapi sukses bikin aku cenat-cenut. Hujan diluar sana memang membuat penghuni rumah malas kemana-mana. Dan entah kenapa, kasur terasa semakin posesif. Ga mau ditinggalin walau semeniiiit aja. Belum lagi mengamati dua sejoli  (alias duet bantal-guling) yang tergolek manja memancing gairah. Ah...ga perlu lama-lama membuatku tergoda untuk nyusruk dengan kiyutnya.

Kesepian?

Apa iya aku masih sering merasa kesepian? Untuk 5 bulan terakhir ini sih sepertinya iya. Dirumah sendiri, ga ada teman berbagi dalam ranjang berduri (Debus kaleeee), dan belum ada buah hati yang menemani. Sebenernya ga perlu melow juga, kan bisa sms/bbm-an ama Ikatan Rumpiawan Rumpiawati Tanah Air yang senasib dan sepenanggungan. Cuma, tetap aja kadang merasa sepi. Telponan ma suami sih mana cukup. Oooh...beri daku kehangatan! *nangkring diatas bakaran sate*

Ngomongin kesepian, jadi ingat awal-awal aku merantau di kabupaten Sragen yang tercinta ini, sekitar empat tahun lalu. Tahun 2009, karena keterima jadi “kuli negara”, aku pun hijrah dengan gagah binti pasrah untuk meninggalkan kota kelahiranku, Semarang. Berhubung di Sragen aku tidak punya family yang kamarnya bisa dikudeta untuk beberapa lama,  resmilah aku memilih jalan hidup sebagai “Kossers” alias anak kos. Nyeseknya, saat itu, aku khilaf hingga memilih terjun ke dunia jomblo yang fana (ini penting!!). Ya karena emang habis putus hubungan ma pacar waktu itu (buat Vidi Aldiano, sorry, aku terpaksa jujur mengenai hubungan kita....).

Sebagai wanita Capricorn aliran garis keras dan militan (sejajar ama fans-nya Soneta Group), sulit bagiku untuk membuka hati dan jatuh cinta lagi. Minimal perlu waktu yang lama untuk menjalin hubungan baru. Bukan karena tidak bisa melupakan mantan (kecuali kalo se-bohay Taylor Lautner), tapi murni karena belum siap aja. Praktis, daku ber-single fighter selama dua tahun alias dari 2008 sampai 2010, pemirsa! (eh, ini termasuk prestasi yang membanggakan bukan sih?)

Buat mengusir sepi yang mengiris hati (dulu belum musim istilah 'galau'), di akhir tahun 2009, dengan cueknya eike ikutan daftar kuliah pasca sarjana. Kebetulan, Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) menawarkan program "reguler plus" untuk calon mahasiswa yang berasal dari Sragen. Semacam kelas khusus yang menampung maksimal 20 mahasiswa saja. Gokilnya, prodi yang ditawarkan sebenarnya jauh dari minat dan ga nyambung sama titel S1 yang kumiliki. Hihihi. Sebodo, yang penting ga garing di kos-kosan. 

Diiih...jadi ingat pro dan kontra saat aku mau daftar kuliah. Mayoritas teman kantorku menyarankan agar aku menunda pendataran hingga SK PNS ku keluar (waktu itu statusku kan masih CPNS manis, modis, dan kinyis-kinyis). Dengan pertimbangan yang logis, yakni jika statusku sudah PNS tentu mudah mengurus 'ijin belajar' ; yang kedepannya bisa digunakan untuk penggunaan dan penyesuaian gelar. Padahal syarat mendapatkan selembar 'ijin belajar' dari BKD, aku harus resmi berstatus PNS dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun. Kalau aku nekat mendaftar dengan masih berstatus CPNS dan lulus S2 sebelum mengantongi 'ijin belajar', bisa dipastikan 'gelar di belakang nama' tidak diakui.

Reaksiku waktu itu? Cuek beibeh! Wong motivasiku buat kuliah tu cuma biar ga kesepian, ga suntuk, dan ga nglangut di kos-kosan. Wanita cakep mana yang tiada pedih hatinya tiap malam minggu melihat tetangga kos dari ujung ke ujung pada diapelin pacarnya? Itu yang aku alami, sodare-sodare. Sementara mereka pada mojok dua-duaan di keremangan malam, aye merana ngejogrok di depan ember cucian (sengaja nyuci malam hari, biar ga ketahuan waktu jemur daleman).

Segala sesuatu memang indah pada waktu-Nya. Justru karena niat suci ku yang jauh dari nafsu mengejar gelar, langkahku malah penuh kemudahan dan keberuntungan. Aku menerima SK PNS tepat sebulan sebelum menikah (ihiir..., bisa langsung digadaiin buat modal kawin hihihi), pada bulan Maret, tahun 2011. Dan di tahun yang sama, alhamdulillah, 'ijin belajar' dari BKD mulus kudapatkan dua minggu sebelum wisuda. Kalau di logika, rasanya ga masuk akal. Soalnya hingga saat ini banyak seniorku yang belum memperoleh 'ijin belajar' hingga terpaksa menunda kelulusan setahun/ dua tahun agar sesuai prosedur. Belum lagi PNS angkatan di bawahku, harus benar-benar memiliki masa kerja  minimal setahun kalau memang ingin melanjutkan studi. Lucky me!

Kembali ke sub tema 'Kesepian' diatas, metode lain yang aku gunakan dan telah teruji secara klinis efektif mengusir  rasa kesepian saat jadi perantau pemula adalah....memiliki pacar khayalan.

Uhm, pacar khayalan inilah yang tiap malam sebelon bobo bisa kuajak curhat (walau  komunikasi hanya berjalan searah alias kaya orang oon), bisa kupeluk kalau lagi gemes, dan bisa jadi saksi seajaib apa aku sehari-hari. Setelah melalui semedi 1 menit di kamar pak kos (ssssst....!), pacar khayalan yang aku pilih adalah.......tadaaaaaa



Doraemon, pacar dan sahabat sejati

Aku jatuh hati sama makhluk bulet, biru, dan nggemesin ciptaan Fujiko F. Fujio ini. Bener-bener pria idaman banget. Dari jaman masih SD, kharakter Doraemon itu  yang begitu cute, baik, penolong, tulus, dan selalu berusaha membahagiakan orang lain masih deeply embedded hingga sekarang. 

Sejak jadi anak kos merangkap seksi konsumsi paguyuban "Biar Jomblo Asal Sengsara", aku mulai histeris dan antusias tiap liat penampakan Doraemon. Entah di tipi, di komik, di gerai pernik-pernik, di mall, atau di toko material. Kalau nemu pernik Doreamon yang lucu, unik, bemanfaat, harga masuk akal, dan kemiripan hampir 100% dibandingkan dengan wujud aslinya (kan ada tuh pernik yang kadang ga mirip, misal :kepala Doraemon ga simetris, warna ga biru muda, kumis kurang seksi, dll), biasanya langsung eike beli. 

Hobi ngumpulin stuff ini berjalan sekitar hampir dua tahun. Waktu kenal ama mantan pacar (alias pakne tercuinta), dia sempet ngakak liat kamar kosku yang dipenuhin ama kucing masa depan ini. Sebenernya ga banyak, hanya karena kamar kosku kecil, jadinya keliatan nyumpel.


Jaman jadi anak kos (2009)

Oh iya..., jadi inget, pas momen tunangan, aku mewajibkan ada 'pernik Doraemon' di salah satu keranjang seserahan yang dibawa Pakne. Untungnya berhasil (daripada ga jadi kewong kan cyiin).

Ini penampakan hasil olah TKP (moga-moga keliatan).





Dapat tart Doraemon dan dua item perniknya yang sukses bikin tamu-tamu ngelus dada. 

Prihatin...! 




Pasca nikah sih nafsu untuk mengoleksi pernik Doraemon sudah tidak semenggebu jaman dulu. Soalnya perhatian udah mulai kebagi ama hobi yang lain, yakni koleksi buku ama ngurusin taneman. Lebih realistis juga lah, toh udah ada yang nemenin malam mingguan. Ihihihihik. Tapi tetap aja ga nolak kalo ada yang khilaf memberi secara cuma-cuma. 

Daripada kececer, sebagian koleksi Doraemon yang selamat karena lolos dari  aksi penculikan dan sabotase keponakan-keponakan, aku simpan di rak etalase ini:



biar desak-desakan, yang penting aman




Dari sedikit koleksi pernik Doraemon yang aku miliki, 2 (dua) item ini yang jadi favoritku :



Biar komunikasi ama fans-fans lancar




 Lumayan buat ngeringin bulu idung yang menjuntai, cyiin



Aku pernah memendam rasa penasaran terhadap jalan pikiran kangmas Doraemon kekasihku ini. Pertanyaan krusial yang muncul saat itu, "Kenapa Doraemon memilih tinggal bersama Nobita yang notabene cengeng, lamban, dan sering tertinggal dalam pelajaran?". "Kenapa Doraemon tidak memilih mendampingi Suneo yang tajir melintir atau Shizuka yang cantik, pintar, dan baik hati? ".

Ternyata, di salah satu buku akhirnya kutemukan jawabannya. Doraemon memang sering dibuat repot oleh ulah Nobita namun sampai kapanpun dan dengan alasan apapun, dia tidak akan pernah meninggalkan bocah berkacamata itu. Bagi kucing yang antipati sama tikus ini, sosok Nobita berbeda dengan yang lain. Begini kalimat yang diungkapkan Doraemon: "Nobita merupakan anak yang tulus dan apa adanya. Nobita adalah orang yang akan  pertama kali tersenyum atau tertawa atas kebahagiaan orang lain dan akan pertama kali menangis melihat penderitaan orang lain". 


So sweet....




NB
Pesen buat fans... (ehem), udah tau kan pernik Doraemon mana yang eike blm punya? *kedip manja*





Tidak ada komentar:

Posting Komentar