21 September 2013

Gubuk Kecil di Rimba Besar Part III

Alhamdulillah, proses rehab kecil-kecilan sang gubuk tercinta sudah paripurna. Seperti yang saya posting awal bulan lalu, mas Darto cs (bapak-bapak tukang yang 'diimpor' dari kampung halaman) ternyata selesai sebelum tenggat yang dijanjikan. Target awal pengerjaan adalah 14 (empat belas)  hari, namun di hari ke sepuluh mereka sudah berpamitan untuk kembali ke Semarang. 

Rehab yang sudah dikerjakan tentunya sesuai permintaan (dan minimnya anggaran hehe), antara lain:

  • Cat interior dan eksterior
  • Cat plafon gypsum as my request
  • Bongkar dua kamar mandi (kamar mandi dalam dan kamar mandi luar, di lantai 1). 
    Karena saya phobia dengan kloset/ WC duduk, jadinya dua kloset (peninggalan pemilik lama) dibongkar, diganti dengan wc jongkok tradisional (kedepan akan dilengkapi dengan satu set gamelan ...hihihi). Khusus kamar mandi dalam, sengaja tidak dipasang WC karena geli aja. Suka punya pikiran aneh-aneh. Haiish! Oh iya, untuk kamar mandi luar juga diubah lay out pintunya. Awalnya, pintu toilet berhadapan langsung dengan ruang tamu. Kebayang seremnya kan? Kurang estetis. jadi letak pintu diubah berhadapan dengan dapur kotor. 
  • Mengganti warna cat tangga agar tidak hitam polos
  • Memasang batu alam di carport
  • Pasang tandon air
  • Membetulkan instalasi listrik dan memperbaiki kebocoran dinding. 


Kondisi awal fasad (diperagakan oleh @kurniaendah33)




Fasad saat ini (model : @TiyanTiyana)


Tanaman-tanaman peningggalan pemilik lama, belum sempat dirawat :p




fasad balkon



Pemilik lama, kebetulan seorang arsitek, memang mendesign sendiri rumah ini. Ia juga terlibat langsung dalam proses pembangunannya. Itulah kenapa, walau rumah ini berdiri di lahan sempit dan terbatas namun sirkulasi udara dan cahayanya sangat baik. Di dalam rumah terasa sejuk walaupun tidak memakai pendingin ruangan.

Ruang makan.
Kap lampu peninggalan pemilik lama mau ga mau dipadukan dengan lampu yang sudah saya beli. Hahaha...terkesan agak maksa tapi masih bisa dimaafkan. Daripada dibongkar, boros. :p




Ga sabar ingin segera mempercantik meja dan ruangan ini. *komat-kamit baca doa penarik rejeki*




 Masih ada tiga kap lampu (peninggalan pemilik lama) yang butuh lampu baru. Huhuhu, kenapa dulu dibikinnya banyak amat sih?



Plafon berhias 'awan kinton' sesuai permintaan saya. 



Warna tangga yang sedikit dirombak dan ditambah elemen kayu




Menuju lantai II, tema plafon tetep awan kinton :))





sudut mati di tangga jadi tantangan tersendiri buat memilih hiasan interior yang tepat *ada ide?*



pintu menuju balkon mungil, diperagakan oleh model :p





Kata pak tukang, sesi angkut tandon inilah yang paling butuh perjuangan..buahahahahak




cahaya dari luar bebas masuk sehingga meminimalisir penggunaan lampu




Salah satu 'bukaan' yang membuat sirkulasi udara mengalir lancar





Kamar mandi mungil, salah satu tempat yang akan jadi ruang  favorit saya dan suami. Ooops







Renovasi pada lantai dan dinding kamar mandi. See, tidak ada kloset di sini. Ga tahu kenapa saya segitu parnonya sama kloset :(





Jatuh cinta sama lantainya








Baru nyicil beli bath series-nya dikit-dikit. Semoga diberikan rejeki lebih setiap hari. Amin..



Biasanya tiap pulang kantor, minimal seminggu sekali, saya mampir ke gubuk kecil ini. Sekedar menengok, bersih-bersih, atau istirahat sejenak. Semoga Allah memudahkan langkah saya dan suami untuk segera mempercantik hunian mungil ini dan akhirnya diberikan waktu yang tepat untuk menempati. Amin..:)

17 September 2013

Iseng-Iseng Bikin Seneng



Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Sekali melakukan pendakian, dua tiga gunung terlewati. Sekali memasukkan jari kanan, dua tiga upil terektrakdisi. Sekali ngelaba, dua tiga pacar tetangga ter.....eh jadi keterusan. 


Bulan Agustus lalu, penerbit Gramedia Pustaka Utama (@gramedia) mengadakan lomba foto "Membaca Itu Merdeka", dalam rangka menyambut HUT RI ke-68. Saya mengetahui infonya justru di detik-detik terakhir sebelum lomba ditutup. Hadiah berupa voucher buku membuat jiwa sang maniak kuis seperti saya bergejolak dan menggebu.

Berikut ini woro-woro yang termuat pada akun fanpage Gramedia Pustaka Utama : 




MEMBACA ITU MERDEKA!

Menyambut HUT RI ke-68, Gramedia Pustaka Utama mengadakan lomba foto berhadiah untuk para booklovers! :D Gimana caranya buat ikutan lomba foto ini? Simak caranya di bawah ini :)


1. Buat foto bertema “Membaca itu Merdeka”

2. Foto yang dibuat harus memperlihatkan buku terbitan Gramedia Pustaka Utama (berlogo Gm di kanan atas sampul)

3. Unggah (upload) foto tersebut pada halaman profil facebook kamu, kemudian tagGramedia Pustaka Utama (untuk bisa tag, kamu sudah harus Like fanpage Gramedia Pustaka Utama). Satu orang peserta hanya boleh mengirimkan 1 foto.

4. Foto boleh dari kamera digital/handphone, selama memiliki kualitas yang baik.

5. Pada caption foto tuliskan penjelasan singkat tentang isi/makna foto

6. Akan dipilih 5 orang pemenang : 3 pilihan juri dan 2 juara favorit yang memiliki jumlah Likes terbanyak

7. Pengunggahan foto selambat-lambatnya hari Minggu, 1 September 2013 pukul 24.00 WIB. Pengumuman pemenang pada hari Selasa, 3 September 2013 pukul 15.00 WIB

8. Hadiah untuk para pemenang adalah paket buku terbitan Gramedia Pustaka Utama senilai Rp. 200.000,- yang judul-judulnya dipilih sendiri oleh pemenang

9. PENTING! Foto yang dikirimkan HARUS hasil karya pribadi & tidak melanggar hak cipta orang lain. 

10. Seluruh foto yang masuk di lomba ini menjadi milik Gramedia Pustaka Utama



Tunggu apa lagi.... Ayo ikutan dan menangkan hadiahnya! ;)




Setelah membaca persyaratan, saya iseng meneliti hasil foto-foto project "Aku dan Lupus" (sebagian hasil foto tsb pernah saya posting di link ini ).  Ternyata ada beberapa hasil jepretan yang memenuhi kriteria, artinya menampilkan buku berlogo Gramedia (Gm) di sudut kanan buku. Kebetulan yang indah, pemirsah. 

Setelah melalui proses semedi dan ngepetisasi guna menghindari kontroversi hati, saya memutuskan untuk mengirimkan foto ini: 






Sesuai yang tertulis di tata cara lomba, pemenang akan ditentukan melalui dua kategori, yakni "Pilihan Dewan Juri" (untuk 3 pemenang) dan "Berdasarkan LIKES Terbanyak" (untuk 2 pemenang).

Saat mengirimkan foto, saya awalnya optimis bisa menjadi salah satu pemenang pilihan juri mengingat kerja keras sang fotografer yang jumpalitan berusaha mengambil angle terbaik (mulai congkak nih...). Namun, menjelang penutupan lomba, rasa percaya diri mendadak menguap tak kembali. Foto-foto kompetitor BAGUS-BAGUS semua!!! Hiks....:(. 

Kalau bicara mengenai peluang juara berdasarkan jumlah "like" terbanyak, jelas hati ini makin pesimis. Pasti kalah suara dibandingkan dengan para ABG yang mayoritas socmed freak. Yaaah, (terpaksa) nothing to lose. 

Dua minggu yang lalu, melalui akun facebook, Gramedia Pustaka Utama akhirnya merilis nama pemenang lomba foto "Membaca Itu Merdeka". Dan, alhamdulillah, foto saya terpilih sebagai salah satu pemenang kategori "Pilihan Dewan Juri". Ahihihihi..., ga jadi labil ekonomi, dah.

Anyway, inilah kelima foto pemenang kompetisi:


A. Kategori Pilihan Dewan Juri:



Elviya Inayah





Andiena Shanty




Tri Purnomo


B. Kategori Berdasarkan "Likes" Terbanyak


Ade Agustina (197 Likes)



Sasti Nuansa Putri (186 Likes)


(Foto-foto diambil dari fanpage Gramedia Pustaka Utama )


Thank you, Gramedia! Selamat kepada para pemenang yang beruntung...:)

01 September 2013

Gubug Kecil di Rimba Besar - Part II


Alhamdulilah...

Antara lega dan deg-deg an. Okay, setelah vakum selama dua bulan, gubug tercinta yang sempat terabaikan (udah pernah diceritain di sini ),akhirnya tersentuh lagi. Maklum, sampai saat ini kami masih tinggal di asrama.

Gubug mungil kami mulai Jumat kemarin sudah mulai direnovasi, walau dalam skala yang terbatas dan sederhana. Mengingat saya dan pasangan hanyalah pegawai biasa, tahap rehab kami lakukan step by step. Makanya, mari kita dukung remunerasi pegawai pemerintah daerah! Huyeaaaah!!.

Terimakasih kepada kedua orang tua dan bapak/ibu mertua yang selalu berkenan direpotkan. Semoga ALLAH SWT membalas semua kebaikan, pengorbanan, keikhlasan para orang tua kami dan semoga selalu dicurahkan rejeki berkah dan barokah. Amin...

Renovasi di sini sebenarnya bukan merehab total. Toh rumah peninggalan pemilik lama masih sangat layak huni.  Kami hanya bermaksud mengubah warna cat (interior dan eksterior) untuk mendapatkan nuansa baru yang lebih cozy. Selain mengganti warna dinding dan tangga, design kamar mandi juga ingin kami ubah sedikit, baik lay out maupun materialnya.

Ortu sengaja "membawa" tiga orang bapak tukang dari Semarang. Salah satunya bernama mas Darto, tetangga dekat kami di kampung halaman. Menurut rencana, proses pengerjaan memakan waktu sekitar dua minggu. Hari Minggu (1/9) terhitung sudah hari ketiga mereka bekerja. 

Yaaay...semangat ya, Bapak-Bapak. Untung gubugnya kecil mungil, jadi (semoga) ga bikin letoy. Keep smileeee ^^


(ceritanya) Loteng Keluarga Ingalls



Mas Darto dengan penghayatannya





Warna hijau akan segera dilengserkan, pak?






Ada awan kinton di carport




nyang inih juga mau dikasih awan kinton sepertinya




Kuning giliran tutup layar




Area mungil yang insha Allah akan difungsikan sebagai "Sudut Baca"