11 Juni 2012

Review : "Seminar Infertilitas Bersama RS. Telogorejo Semarang"

Minggu pagi kemarin, dengan khilaf aku sudah ngejogrok tanpa dosa di sebuah hotel di kawasan Plampitan, Semarang. Maaf, eike bukan korban oom-oom girang ataupun hasil asuhan tante-tante riang. Kehadiranku disana murni merupakan bukti cinta kasih suci mulia merdeka-merdeka dari seorang nyokap tersayang. Ya, nyokap menyarankan aku untuk mengikuti seminar awam bertajuk "Mengapa Susah Hamil". Sebenarnya bukan berhenti pada kata 'saran' saja. Selembar tiket masuk (untuk dua orang) sudah teronggok manis diatas tempat tidur, pertanda memang aku wajib ikut acara yang dihelat RS. Telogorejo bekerjasama dengan Merck Serono itu.
                                                                                                                                                                                                                                                                                 
Berhubung (entah yang keberapa kalinya) suami tidak dapat menemani pulang ke Semarang, alhasil aku pun  menculik adik untuk mengikuti seminar menggantikan suamiku. Awalnya aku sempat pesimis, apa mungkin adik perempuanku yang masih dibawah umur berminat mendengarkan topik seputar infertilitas yang notabene dia sendiri belum pernah mengalaminya. Namun, melihat raut wajahnya yang cerah merekah bak kue cucur, aku pun mantap pergi dengannya. Didalam perjalanan, barulah kejujuran terkuak dari mulut mungilnya. Ternyata ada satu kalimat ampuh tertera pada brosur seminar yang membuatnya semangat dunia akherat yakni...jreng jreng jreeeeng... "Include  Makan Siang".

penampakan brosur 

Seminar tersebut terbagi menjadi dua sesi. Pertama, "Mengapa Pria Tidak Dapat Menghamili ", disampaikan oleh Prof..DR.Dr.Susilo Wibowo, MS.Med.,Sp.And. Untuk sesi kedua, "Mengapa Istri Susah Hamil" dipaparkan oleh Dr. Fadjar Siswanto, SpOG. Kedua dokter tersebut merupakan perwakilan dari Unit Infertilitas dan Bayi Tabung RS. Telogorejo.
mendadak ngefans sama dua dokter ini

Venue seminar terasa nyaman walaupun peserta seminar yang hadir terlihat memenuhi kuota. Konsep round-table menurutku sangat berperan menciptakan suasana cozy dan meminimalisir kekakuan yang biasa terjadi di acara-acara seminar pada umumnya.


starter kit dari panitia

duo cuplis

Baiklah Andien Holic semuanya, disini aku mencoba me-review isi seminar sesuai bahasa yang bisa kupahami. Maklum cint,  banyak istilah-istilah kedokteran yang asing bagi otakku yang innocent dan terbatas ini. So, bagi pembaca yang ingin dapat copy an handout nya, bisa pm aja yak, ntar eike kirimin.

Dalam paparan sesi pertama, "Mengapa Pria Tidak Dapat Menghamili", Prof. Susilo menjelaskan  faktor-faktor yang menyebabkan infertilitas pada pria. Tak dapat dipungkiri,  keinginan untuk memiliki keturunan memang menjadi hal yang signifikan pada pasutri. Bukan rahasia umum jika infertilitas menjadi masalah/ kenyataan yang sukar diterima. Pasutri seringkali merasa frustasi, cemas, dan terburu-buru ingin punya anak sehingga lebih mudah mempercayai berbagai nasehat maupun tawaran yang kurang ilmiah dan kurang dipercaya (contohnya; iklan ** Clinic yang dibintangi aktor terkenal, Tabib Tiongkok XX, Sinshe ABCD, dll). Mirisnya lagi banyak dokter yang bereaksi sama dengan pasien, yakni cenderung terburu-buru mengaplikasikan metode modern untuk mengatasi permasalahan pasien.  Misalnya, hanya terfokus pada kualitas dan kuantitas sperma, produksi ovum yang berubah setiap bulan, adanya kista, dll.

Mitos: Isu kesuburan lebih mempengaruhi wanita dibandingkan pria
Fakta: Masalah kesuburan sama-sama dialami oleh pria dan wanita. Masing-masing pria dan wanita memberikan pengaruh sebesar sepertiga dari kegagalan kehamilan. Sepertiga sisanya adalah karena kombinasi keduanya dan hal lain..


Definisi sukar menghamili/intertilitas, adalah:
  • Infertilitas Primer :
 Tidak hamil setelah 1 thn berhubungan tanpa KB (untuk wanita <35 thn), dan setelah 6 bln berhubungan tanpa KB bagi wanita > 35 thn
  • Infertilitas Sekunder :
Kesulitan hamil bagi pasangan pasutri yang pernah memiliki anak

Penyebab infertilitas pada pria, antara lain:
1. Congenital dari hypothalamus, pituitary, organ peripheral
2. Gangguan yg tidak diketahui penyebabnya (multi faktor); idiopathic hypogonadoytopic hypogonadism, prolactinomas, ganadotropin deficiencies, dan cushing syndrome. **mampus deh eike, tu artinya apaan coba???**
 3. Gangguan pada testis; tidak tumbuh testis, cryptorchidism (testis tidak turun/sedikit turun), varicocole, genetik, drugs (alkohol, kafein, dan rokok), penyakit isitemik (liver, aterosclerosis), immunologic, idiopathic.

Dari tahun ke tahun, infertilitas cenderung meningkat. Penyebabnya antara lain :
1. Penundaan perkawinan dan rencana ingin punya anak
2. Makin banyaknya penyakit menular seksual
3. Pemakaian hormon kotrasepsi
4. Aborsi
5. Obesitas
6. Polusi pada lingkungan hidup dan makanan (ini yang paling dominan)

Ada analogi yang menarik dari Prof. Susilo mengenai spermatozoa:

  • Spermatozoa diibaratkan sebagai tentara yang gagah dan berlari kencang. Enam juta sel sprema diibaratkan 6 juta orang tentara,
  • Untuk penetrasi diumpamakan ---> tentara disuruh lari kencang dan menembus tembok setebal 6 (enam) meter,
  • Jutaan tentara tersebut pasti tidak sanggup menembusnya, kecuali bagi tentara yang dibekali ganco, linggis, bor, atau helm canggih sehingga bisa sukses menembus tembok.
  • Jadi berapapun jumlah spermanya, hanya sperma yang dibekali 'peralatan khusus' yang mampu menembus sel telur/ fertilisasi normal

Beliau juga memaparkan beberapa metode pemeriksaan untuk meminimalisir kemungkinan infertilitas pada pria, misalnya TESA dan PESA. Dengan berkembangnya TRB dan Stem Cells, maka sebenarnya kita mulai mendekati kenyataan bahwa semua orang bisa memiliki anak. Amiiiiiiin.

Anyway, untuk penjelasan dan konsultasi lebih lanjut dengan Prof.DR. Dr. Susilo Wibowo, MS.Med.,Sp. And, kita bisa menghubungi Unit Infertilitas RS. Telogorejo, Jl. KH. Ahmad Dahlan Semarang, Tlp. (024) 844600/844644 psw. 5407. Beliau praktek setiap hari Kamis dan Sabtu.


Sesi kedua, "Mengapa Istri Susah Hamil" juga tidak kalah menarik. Presentasi oleh dokter Fajar ini tidak hanya memaparkan faktor-faktor infertilitas pada istri, namun juga memberikan informasi mengenai program bayi tabung yang kini cukup booming sebagai salah satu solusi untuk mendapatkan keturunan  (say thanks to mbak Inul Daratista dan Mas Adam untuk inspirasinya :p).

 dokter Fadjar

Pada umumnya, penyebab infertilitas pada pasutri adalah sebagai berikut:
1. Multifaktor Pasutri                  18%
2. Faktor  Suami                           18%
3. Multifaktor Istri                       12%
4. Tidak diketahui penyebab      12%
5. Cadangan Ovarium Rendah   10%
6. Faktor Saluran Tuba                 9%
7.  Fungsi Ovarium Kurang Baik  7%
8. Endometriosis                            5%
9. Kelainan Uterus                         1%
10. Sebab lain                                 8%

Hal yang menyebabkan infertilitas pada istri adalah sumbatan tuba fallopi, endometriosis, disfungsi ovulasi, kelainan bentuk rahim, cadangan ovarium rendah, infertilitas yang tidak ditemukan penyebabnya, kelainan genetik,dan  keganasan organ reproduksi. Selain itu, faktor usia juga memiliki pengaruh krusial. Bagi wanita berusia diatas 36 tahun, secara biologis tingkat kesuburannya sudah menurun; dilihat dari jumlah dan kualitas sel telur, kemampuan sel telur untuk dibuahi, kualitas embrio, dan kelanjutan kehamilan.

Untuk pemeriksaan dasar infertilitas meliputi:

  • Pemeriksaan fisik pasutri
  • Pemeriksaan ginekologi
  • Pemeriksaan kemampuan ovarium, dengan Uji clomiphen Citrate (obat), USG Vaginal, dan hormonal
  • Pemeriksaan fungsi saluran tuba dengan HSG (Hystero-Salpingo-Graphy) atau SIS (Saline-Intrauterine-Solution). Mekanisme SIS sering disebut juga IUI (Intra Uterine Insemination)
  • Pemeriksaan kualitas sperma
Bila dengan mekanisme HSG maupun IUI yang dilakukan 3x dan belum berhasil maka pasutri dapat mempertimbangkan program bayi tabung. Metode ini bisa ditempuh jika pada pasutri ditemukan indikasi:
  1. Saluran telur tersumbat total (keduanya)
  2. Gangguan produksi telur/ovulasi
  3. Endometriosis
  4. Jumlah sperma suami sangat sedikit
  5. Unexplained Infertility
Syarat untuk mengikuti program bayi tabung antara lain: 
  • pasangan suami istri RESMI *nah lo, buruan ke KUA dah!*
  • memahami program bayi tabung sebagai pilihan akhir
  • memahami keberhasilan program ini yg tidak tinggi (20-35%), proses yang teliti dan rumit, serta biaya yang cukup tinggi
  • adanya persetujuan pasutri untuk mengikuti program
Selain itu, pasutri jg harus memahami efek samping program bayi tabung, yakni
1. Hiperstimulasi Ovarium
2. Komplikasi waktu panen telur
3. Hamil diluar rongga rahim
4. Kehamilan kembar *Wohooo..., kalo yang ini banyak yang mauuuu!!*
5. Kelainan bawaan janin
6. Penghentian program


Untuk konsultasi dan pemeriksaan  oleh Dr. Fadjar Siswanto, SpOG, monggo langsung merapat saja ke  Unit Infertilitas dan Bayi Tabung RS. Telogorejo Semarang, praktek hari Senin-Rabu-Jumat



Dalam seminar tersebut juga menghadirkan sharing/testimoni salah satu pasien bernama  Erna yang telah berhasil memiliki keturunan setelah menempuh program bayi tabung. Wanita berparas manis ini belum dikarunia momongan hingga  8 tahun pernikahan. Ia mengakui, langkah awal untuk melakukan pemeriksaan seorang diri (tidak bersama sang suami) ternyata adalah hal yang kurang efektif. Sejak dua tahun usia pernikahan, Erna sudah mulai melakukan cek infertilitas tanpa didampingi sang suami. Dokter menemukan beberapa penyebab infertilitas pada Erna, yakni saluran tuba fallopi yang lengket, kadar prolaktin yang tinggi, serta produksi ovarium yang kurang sempurna. Ketika itu, dokter sudah menyarankan agar pemeriksaan tidak hanya pada Erna, tetapi juga kepada sang suami agar permasalahan dan penanganan bisa lebih cepat. Karena suatu kendala, suami Erna baru bisa memelakukan cek dua tahun berikutnya. Ternyata pada sang suami juga ditemukan indikasi infertilitas. Sperma yang aktif hanya 5% dibarengi dengan prolaktin yang tinggi. Seandainya dari awal Erna dan suami sudah melakukan cek bersama-sama, tentu tidak butuh waktu 6 tahun untuk mengupayakan solusi atas masalah infertilitas mereka. Akhirnya, mereka memutuskan mengikuti program bayi tabung. Persiapannya sendiri, mulai dari pemicuan ovarium, panen sel telur, persiapan sperma hingga pembuahan dalam tabung, memakan waktu dua tahun.  Inseminasi yang mereka jalani hingga 6 kali (3 x di Jakarta, dan 3x di Semarang). Dan, 5 diantaranya gagal! Karena berkali-kali gagal, Erna mengakui bahwa ia sempat depresi. Namun, setelah ia banyak melakukan sharing kepada pasutri program bayi tabung lainnya, ia kembali semangat. Kuncinya adalah rileks (jangan terbebani masalah apapun dan jangan terlalu optimis akan hasilnya), memperbaiki kualitas tidur (tips dari Erna, letakkan bunga melati yg segar ditempat tidur agar aromanya dapat kita hirup), dan manjakan diri dengan melakukan aktivitas yang kita sukai (menonton TV, refreshing, membaca buku/majalah yang menghibur, dll). Setelah berkali-kali gagal, akhirnya pada inseminasi yang ke 6, Erna berhasil hamil dan dikaruniai putri yang cantik.


Suer, merinding banget waktu mendengar penuturan Erna. Apalagi saat suami dan putri kecilnya dipanggil untuk ikut mendampingi Erna di stage. Hiks..hiks..hiks...terharuuuu!!. 


Mb Erna dan keluarga kecilnya


Acara seminar akhirnya ditutup dengan doorprize dan makan siang.


nomer keberuntungan yang sempat dirapal mantra

dan...ogut kaga menang! huaaaaaa hiks



Yuhuuuu...semoga bermanfaat untuk semuanya ya!  Oh iya, untuk referensi, silakan mampir di situs www.maupunyaanak.com ataupun bayi-tabung.com yang merupakan pusat informasi online mengenai infertilitas dan bayi tabung.









1 komentar:

  1. hai mbak andien,
    ulasan yang sangat menarik.kebetulan aku sudah 3 tahun menikah dan belum dikaruniai anak.dari dokter kandungan di salatiga akhirnya aku dirujuk ke dokter susilo wibowo untuk pemeriksaan lanjutan.karena hasil pemeriksaan,dari pihak suami(aku) mengalami azoospermia.
    kalo pengalaman mbak andien sendiri seperti apa?
    boleh dong share ke emailmu. abie.kusnan@gmail.com?

    BalasHapus