01 September 2013

Gubug Kecil di Rimba Besar - Part II


Alhamdulilah...

Antara lega dan deg-deg an. Okay, setelah vakum selama dua bulan, gubug tercinta yang sempat terabaikan (udah pernah diceritain di sini ),akhirnya tersentuh lagi. Maklum, sampai saat ini kami masih tinggal di asrama.

Gubug mungil kami mulai Jumat kemarin sudah mulai direnovasi, walau dalam skala yang terbatas dan sederhana. Mengingat saya dan pasangan hanyalah pegawai biasa, tahap rehab kami lakukan step by step. Makanya, mari kita dukung remunerasi pegawai pemerintah daerah! Huyeaaaah!!.

Terimakasih kepada kedua orang tua dan bapak/ibu mertua yang selalu berkenan direpotkan. Semoga ALLAH SWT membalas semua kebaikan, pengorbanan, keikhlasan para orang tua kami dan semoga selalu dicurahkan rejeki berkah dan barokah. Amin...

Renovasi di sini sebenarnya bukan merehab total. Toh rumah peninggalan pemilik lama masih sangat layak huni.  Kami hanya bermaksud mengubah warna cat (interior dan eksterior) untuk mendapatkan nuansa baru yang lebih cozy. Selain mengganti warna dinding dan tangga, design kamar mandi juga ingin kami ubah sedikit, baik lay out maupun materialnya.

Ortu sengaja "membawa" tiga orang bapak tukang dari Semarang. Salah satunya bernama mas Darto, tetangga dekat kami di kampung halaman. Menurut rencana, proses pengerjaan memakan waktu sekitar dua minggu. Hari Minggu (1/9) terhitung sudah hari ketiga mereka bekerja. 

Yaaay...semangat ya, Bapak-Bapak. Untung gubugnya kecil mungil, jadi (semoga) ga bikin letoy. Keep smileeee ^^


(ceritanya) Loteng Keluarga Ingalls



Mas Darto dengan penghayatannya





Warna hijau akan segera dilengserkan, pak?






Ada awan kinton di carport




nyang inih juga mau dikasih awan kinton sepertinya




Kuning giliran tutup layar




Area mungil yang insha Allah akan difungsikan sebagai "Sudut Baca"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar