18 Juli 2012

Tik Tik Tik, Bunyi Hujan di Atas Kasur!




Percaya nggak, mates, kadang kalo kita lagi sendiri, sering terjadi hal yang 'aneh-aneh'. Eh tapi it doesn't mean something spooky ya. Males eike ngomongin soal hantu-hantuan walau sekarang mereka makin ngeksis di layar lebar dengan bayaran selangit. Cuma modal pake gayung, jual jamu gendong, atau malah minta pulsa doang eh rekening mereka bisa makin gendut.


Eniwei, kejadian aneh yang aku alami di sini (sebagai konsekuensi ditinggal tugas suami) adalah semacam kendala yang membutuhkan solusi dan antisipasi secara mandiri. Aku yang maem mangga aja selalu minta dikupasin (ngga berlaku kalo makan coklat Toblerone, bisa ngupas sendiri, hohoho!), kini harus mengakselerasi sikap adaptif, asertif, dan independen serta meletakkan sifat emosionil di belakang sana. 


Ga tau kenapa, aku lebih senang menyebut masalah/ kendala sebagai tantangan daripada cobaan. Menurutku, kata 'tantangan' mampu mengevokasi spirit dan power untuk menaklukkan, namun tetap ada keikhlasan dalam hasil yang dicapai. Tantangan ini bisa disetarakan dengan ujian. Yang apabila kita berhasil melewatinya, akan naik 'level' lah kita.



Jika menyebut 'cobaan', aku merasa tersugesti untuk pasrah dan berserah tanpa mendahulukan usaha maksimal. Secara harfiah (menurut KSBA alias Kamus Sotoy Bahasa Andien) , kata 'cobaan' dan 'tantangan' memberikan efek psikologis yang berbeda. 'Cobaan' ibarat pemakluman akan kedaan yang menimpa dan kita berharap segera dapat melaluinya. Sedangkan 'tantangan' lebih mengandung suatu kewajiban akan effort agar tidak hanya bisa melaluinya namun juga menapak keadaan yang lebih baik dari sebelumnya.


Blub..blub..., keder juga ngoceh berbusa-busa gitu. Kikikiks.


Nah, tantangan pertama yang aku hadapi pasca ditinggal sementara oleh belahan jiwa adalah AC kamar yang tiba-tiba ngadat. Awalnya ga ada yang aneh dengan 'angin surga' yag ditiupkan dengan suhu 21 derajat keseluruh penjuru kamar tidur. Namun, selang 1 jam tiba-tiba aku lihat rembesan air di atas kasur. Bulat dan cukup besar. Reflek, aku pegang dan kuraba-raba pant*tku, ooh..kali bukan aku yang ngompol. Terus apa dong? Gosh, ternyata bukan cuma kasur aja yang basah, tapi korden juga keliatan kuyub kaya habis kesiram hujan. Waktu nengok keatas, barulah tertangkap biang keroknya. Ternyata AC eike bocor! Duile, mentang-mentang barang seken.



Dengan kekuatan Power Puff Girls lagi ngeden, aku geser kasurku sesaat setelah menekan tombol 'OFF' pada remote AC. Sprei kusingkap agar area yang basah tidak semakin merembes kemana-mana. Kebocorannya lumayan juga. Tidak hanya kasur dan korden yang basah dan gelisah, tapi juga karpet. Naluri kemanjaanku membuatku gatal ingin sms laporan kepada suami. Tapi buru-buru sadar, bahwa aku tidak mau membebani ia dengan hal-hal 'sepele' semacam ini. Dari bbm, aku minta informasi ke teman-teman mengenai contact person teknisi AC. Dan kebetulan ada beberapa nama yang direkomendasikan oleh mereka (thanks God, that is about what friends and technology are for!).


Esok harinya, aku bikin janji dengan salah satu teknisi AC, namanya Pak Bungkus. Beliau sering dipanggil untuk reparasi AC milik penghuni asrama tempat aku tinggal. Dan ternyata sudah kenal dengan suamiku. Cucok lah. Dan inilah aksi sang Spiderman....



Maaf , ini bukan peralatan sedot lemak



berjuanglah Pak...berjuanglah!!!


Syukurlah, berkat keahlian pak Bungkus dalam membungkus masalah per-AC an Indonesia, kendala pendingin ruangan bisa terselesaikan. Semoga kagak error lagi yak, cint!

Case closed!

Quote :
"Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, ketenangan,tetapi  dibentuk melalui kesukaran, air mata, tantangan. Ketika kita merasa sendirian dan ditinggalkan di dunia ini, ketahuilah engkau sedang dipersiapkan untuk menjadi orang yang luar biasa"


(dikantor sambil sarapan nugget goreng)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar