Bung Karno.
Sosoknya, tidak dipungkiri, ibarat pesona mata air yang mengaliri ceruk simpati sebagian besar masyarakat kita, baik yang lahir di era-nya ataupun mereka yang hanya mendengar simfoni sepak terjangnya melalui cerita para pendahulu.
Ekspresi kekaguman terhadap Bung Karno bisa beragam. Salah satunya adalah dengan mengoleksi buku-buku ataupun tulisan mengenai eksistensinya, yang kini semakin bervariasi. Dari berbagai sumber, para pengagum Soekarno yang notabene kolektor buku, cenderung mengoleksi buku-buku antik (yang ditulis langsung oleh Bung Karno), autobiografi, maupun buku mengenai Bung Karno yang dianggit oleh penulis yang kredibel, bukan penulis "latah".
Beberapa buku maupun kumpulan pidato/ pledoi Bung Karno yang laris diburu antara lain:
- Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat,
- Di Bawah Bendera Revolusi (Jilid I dan II),
- Mencapai Indonesia Merdeka,
- Hari-Hari Terakhir Soekarno,
- Total Bung Karno,
- Sarinah,
- Bung Karno Putra Sang Fajar
- Indonesia Menggugat
- Siapakah Soekarno itu? Dan Apakah Kesalahan-kesalahannya?
- Soekarno Nederlandsch Onderdeen een Biografie 1901-1950
- 100 Tahun Bung Karno: Sebuah Liber Amicorum k
- Bung Karno: Wacana Konstitusi dan Demokrasi karya Sukarno–pidato-pidato terpilih
- Nawaksara Bung Karno–pidato Sukarno
- Bung Karno bukan PKI karya Bambang Rahardjo
- Hariyatie – Soekarno, The Hidden Story
- Biografi Inggit Garnasih
- Biografi Hartini Soekarno - Srihana Srihani
- Biografi Fatmawati Soekarno
- Biografi Ratna Sari Dewi Soekarno - Sakura Di Tengah Prahara
- Biografi Yurike Sanger - Percintaan Bung Karno Dengan Gadis SMA
- Biografi Heldy Jafar - Cinta Terakhir Bung Karno
- Cinta dan Hati Istri-Istri Soekarno
- Bung Karno : Bapakku, Kawanku, Guruku
- Soekarno : Bapakku, Ibuku
- Hari-Hari Bersama Bung Karno
- Bung Karno dan Al-Qur’an
- Kepada Bangsaku: Karya2 Bung Karno pada Tahun2 1926-1930-1933-1947-1957
- Bung Karno: Negara Nasional dan Cita-Cita Islam
- dan masih banyak lagi...
Saya pribadi tidak "dibesarkan" oleh era Soekarno. Praktis, saya mencoba "mengenal" beliau tentu dimulai dari sisi yang paling memancing rasa keingintahuan terhadapnya, yakni episode cerita cinta sang Singa Podium, baik kepada putra-putri maupun kepada para istri. Cinta yang sering menguatkan namun terkadang dapat menjatuhkan. Bagi saya, magnet mengenai "cinta" lebih menyedot animo ketimbang persoalan "politik" yang njlimet.
Buku-buku bertema "cinta" inilah yang saya koleksi sampai saat ini :
Warna covernya seolah menegaskan sisi romatisme di dalamnya. |
Pose yang senada namun dari penerbit yang berbeda |
Buku ini mengupas eksistensi istri-istri bung Karno secara umum |
Biografi Inggit Garnasih, istri yang selalu memberi tanpa pernah meminta |
Fatmawati, ibu negara yang bercucuran air mata |
Hartini, wanita ayu dan lembut yang pandai memanjakan Soekarno |
Ratna Sari Dewi, konon dialah istri yang paling didamba Soekarno hingga nyawa terpisah dari raga |
Yurike Sanger, dinikahi Soekarno saat masih duduk di bangku SMA |
Heldy Djafar, wanita terakhir yang dinikahi Soekarno |
Ekspresi cinta anak kepada bapak, dianggit oleh Guntur Soekarnoputera dan Rachmawati |
Bung Karno dan Kartosuwiryo, "cinta" dua karib yang akhirnya berbeda prinsip |
Soekarno sang Don Juan, demikian Norodom Sihanouk menjuluki, memang dikenal sebagai pemuja wanita cantik. Sejarah telah mencatatkan pernikahannya sebanyak 9 kali, walau tak semuanya menghasilkan keturunan dan tak semuanya berakhir dengan perceraian. Kisah kelihaian Bung Karno dalam memikat dan menaklukkan hati wanita rupanya tak kalah populer dengan gaung kemahirannya sebagai figur pemimpin. Dalam mencintai, Bung Karno terkesan tidak mempedulikan latar belakang juga usia. Dan inilah nama istri-istri beliau :
1. Oetari (1921–1923)
2. Inggit Garnasih (1923–1943)
3. Fatmawati (1943–1956)
4. Hartini (1952–1970)
5. Kartini Manoppo (1959–1968)
6. Ratna Sari Dewi (1962–1970)
7. Haryati (1963–1966)
8. Yurike Sanger (1964–1968)
9. Heldy Djafar (1966–1969)
Mengenai orientasi Bung Karno terhadap wanita cantik, Hartini, istri yang setia mendampingi hingga Soekarno menghembuskan nafas terakhir, pernah menuturkan: "Cintanya kepada wanita yang cantik adalah beban bagi saya, walaupun saya sudah berusaha menerima dia sebagaimana adanya. Dia sangat mencintai keindahan, termasuk keindahan dalam kecantikan wanita.
Kalau saya ditanya, dari 9 figur istri Bung Karno, sosok manakah yang paling saya kagumi..., saya akan menjawab, "Inggit Garnasih" dan "Ratna Sari Dewi". Inggit mewakili prototipe wanita yang lembut, tulus, welas asih, dan berpendirian teguh. Sedangkan Dewi merupakan simbolisasi kecantikan, gairah, dan kemapanan. Penasaran? Silakan baca biografi mereka. Recommended! :)